Senin, 10 November 2014

Hubungan batu empedu dan maag
 
Batu empedu adalah salah satu masalah kesehatan yang terjadi tanpa


gejala. Hampir 50% penderita batu empedu tidak merasakan gejala apa-apa,
30% merasakan gejala nyeri dan 20% berkembang menjadi komplikasi.
Sebagian besar penderita batu empedu, didiagnosa menderita maag
dikarenakan rasa nyeri pada ulu hati, padahal secara anatomi empedu
terletak pada perut sebelah kanan atas.**

Saat ini jumlah penderita batu empedu ini cenderung meningkat karena
perubahan gaya hidup, seperti misalnya banyaknya makanan cepat saji
(fast food) yang dapat menyebabkan kegemukan yang merupakan faktor
terjadinya batu empedu. Kandung empedu merupakan organ berbentuk buah
pir kecil yang terletak di perut sebelah kanan dan tersembunyi di bawah
hati, yang menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Ketika
makan, kandung empedu akan menciut (kontraksi) dan mengeluarkan cairan
empedu yang berwarna hijau kecoklatan ke dalam usus halus. Cairan empedu
berguna dalam penyerapan lemak dan beberapa vitamin (vit. A,D, E, dan K).

Empedu merupakan campuran dari asam empedu, protein, garam kalsium,
pigmen dan unsure lemak yang disebut kolesterol. Sebagian cairan empedu
yang memasuki usus halus diteruskan dan dikeluarkan melalui feses.
Kelainan utama kandung empedu adalah terbentuknya batu, yang terjadi
karena perubahan secara kimiawi pada empedu. Batu ini terbentuk dari
endapan kolesterol, pigmen bilirubin dan garam kalsium yang mengeras,
namun paling banyak terbentuk dari kolesterol.

Bentuk dan warna batu empedu bermacam- macam. Dari kolesteol berwarna
kuning dan mengkilat seperti minyak, batu dari pigmen bilirubin akan
berwarna hitam dan keras atau berwarna coklat tua dan rapuh. Ukurannya
bervariasi, dari yang kecil berupa seperti butiran pasir hingga sebesar
batu kerikil tetapi biasanya berdiamteter 1-2 cm.

Penyebab terbentuknya batu empedu
Unsur pembentukan batu empedu adalah koleterol dan kalsium. Lebih dari
90 % batu empedu adalah batu koleterol (komposisi kolesterol >50 %) atau
bentuk campuran ( 20-50 % unsur kolesterol) dan siasanya 10 % adalah
batu pigmen (unsur kasium dominan dan koleterol< 20%). Batu empedu
adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran
empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut
kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut
koledokolitiasis.
Jadi komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil
lainnya terbentuk dari garam kalsium. Cairan empedu mengandung sejumlah
besar kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan
empedu menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi
tidak larut dan membentuk endapan di luar empedu.

Faktor Risiko
  • Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita daripada kaum pria 3 : 1
  • Usia lanjut, semakin meningkat usia seseorang, semakin besar
  • risikonya untuk mengidap batu empedu.
  • Kegemukan (obesitas).
  • Diet tinggi lemak.
  • Faktor keturunan.
Patofisiologi
Sebagian besar batu empedu terbentuk di dalam kandung empedu dan
sebagian besar batu di dalam saluran empedu berasal dari kandung empedu.
Batu empedu bisa terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu mengalami
aliran balik karena adanya penyempitan saluran atau setelah dilakukan
pengangkatan kandung empedu.

Batu empedu di dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat
saluran empedu (kolangitis), infeksi pankreas (pankreatitis) atau
infeksi hati. Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh
dan dengan segera menimbulkan infeksi di dalam saluran. Bakteri bisa
menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh
lainnya.

Sebagian besar batu empedu dalam jangka waktu yang lama tidak
menimbulkan gejala, terutama bila batu menetap di kandung empedu.
Kadang-kadang batu yang besar secara bertahap akan mengikis dinding
kandung empedu dan masuk ke usus halus atau usus besar, dan menyebabkan
penyumbatan usus (ileus batu empedu).

Yang lebih sering terjadi adalah batu empedu keluar dari kandung empedu
dan masuk ke dalam saluran empedu. Dari saluran empedu, batu empedu bisa
masuk ke usus halus atau tetap berada di dalam saluran empedu tanpa
menimbulkan gangguan aliran empedu maupun gejala.

Gejala dan Tanda
Banyak pasien yang tak sadar dirinya sering mengeluh sakit maag,
padahal sebenarnya mengalami sakit batu empedu. “Faktanya, gejala sakit
batu empedu memang mirip sekali dengan sakit maag. Tak sedikit penderita
kerap bolak-balik ke dokter dan diberi obat maag, tapi tak kunjung
membaik, Hal itu dapat terjadi karena keluhan dirasakan di tempat
berdekatan, yakni lambung dan kantong empedu, di mana keduanya terletak
di ulu hati. Jika salah satu organ ini mengalami peradangan, rasanya
hampir sama. “Orang banyak mengira maag dan kembung. Tetapi setelah
beberapa kali pemeriksaan ternyata ada batu di kantung atau saluran
empedunya.

Jika batu empedu secara tiba-tiba menyumbat saluran empedu, maka
penderita akan merasakan nyeri. Nyeri cenderung hilang-timbul dan
dikenal sebagai nyeri kolik. Timbul secara perlahan dan mencapai
puncaknya, kemudian berkurang secara bertahap. Nyeri bersifat tajam dan
hilang-timbul, bisa berlangsung sampai beberapa jam. Lokasi nyeri
berlainan, tetapi paling banyak dirasakan di perut atas sebelah kanan
dan bisa menjalar ke bahu kanan.

Penderita seringkali merasakan mual dan muntah. Jika terjadi infeksi
bersamaan dengan penyumbatan saluran, maka akan timbul demam, menggigil
dan sakit kuning (jaundice). Biasanya penyumbatan bersifat sementara dan
jarang terjadi infeksi.

Nyeri akibat penyumbatan saluran tidak dapat dibedakan dengan nyeri
akibat penyumbatan kandung empedu. Penyumbatan menetap pada duktus
sistikus menyebabkan terjadinya peradangan kandung empedu (kolesistitis
akut). Batu empedu yang menyumbat duktus pankreatikus menyebabkan
terjadinya peradangan pankreas (pankreatitis), nyeri, jaundice dan
mungkin juga infeksi.

Kadang nyeri yang hilang-timbul kambuh kembali setelah kandung empedu
diangkat, nyeri ini mungkin disebabkan oleh adanya batu empedu di dalam
saluran empedu utama.

“Batu empedu berukuran kecil lebih berbahaya dibanding batu berukuran
besar. Karena yang kecil berpeluang berpindah tempat atau berkelana ke
tempat lain dan memicu masalah lainnya,”

Sakit batu empedu yang dialami penderita Asia dan Barat dipicu oleh
penyebab berbeda. Riset menunjukkan, penyakit batu empedu di Asia
umumnya disebabkan infeksi di saluran pencernaan, sementara di Barat
dipicu empat faktor risiko, yakni jenis kelamin wanita, usia di atas 40
tahun, diet tinggi lemak, dan kesuburuan.

Di Asia termasuk Indonesia, faktor pencetus infeksi dapat disebabkan
kuman yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Infeksi bisa merambat
ke saluran empedu sampai ke kantung empedu. “Di Indonesia, penyebab yang
paling utama bukan karena lemak atau kolesterol, tetapi akibat
infeksi-infeksi di usus. Infeksi ini menjalar tanpa terasa menyebabkan
peradangan pada saluran dan kantung empedu sehingga berakibat cairan
yang berada di kantung empedu mengendap dan menimbulkan batu,”

Infeksi yang terutama menyebabkan batu empedu, kata Rino, adalah tifoid
atau sakit tifus. /”Tifus itu kumannya muara atau teramilan terakhir di
kantong empedu dapat menyebabkan peradangan lokal di situ yang tidak
dirasakan pasien tidak merasa sakit atau demam,”.
/
Kebiasaan pasien untuk tidak meneruskan obat antiobiotik hingga tuntas
juga dapat memicu timbulnya batu empedu. Kuman akan terus berada di
kantung empedu karena dalam siklus perjalanannya akan bermuara di
kantung empedu. /”Oleh sebab itu, antibiotik harus dihabiskan supaya
kuman di kantong empedu benar-benar habis,” /

Komplikasi
Komplikasi yang mungkin segera terjadi adalah:

  • Perdarahan
  • Peradangan pankreas (pankreatitis).
  • Perforasi atau infeksi saluran empedu.
  • Pada 2-6% penderita, saluran menciut kembali dan batu empedu muncul lagi.
Pencegahan
Karena komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol, sebaiknya
menghindari makanan berkolesterol tinggi yang pada umumnya berasal dari
lemak hewani.

Sebagai informasi, ada perbedaan mencolok dalam hal angka kejadian batu
empedu : di Okinawa dan di Amerika serikat. Di Okinawa, angka kejadian
hanya 4 %, sementara di Amerika Serikat mencapai tigakalinya (11,9%).
Apa yang membedakannya ? Masyarakat Okinawa lebih banyak mengkonsumsi
rumput laut, sayur2 an yang kaya akan serat dan makanan laut yang banyak
mengandung Omega-3. Jenis-jenis makanan tersebut bermanfaat untuk
mencegah pembentukan batu kolesterol. Sementara masyarakat Amerika
Serikat genar mengkonsumsi protein Hewani yang cenderung meningkatkan
kolesterol dan kegemukan. Semua ini berpotensi meningkatkan resiko
terbentuknya batu kolesterol.

Penatalaksanaan
Jika tidak ditemukan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan.
Nyeri yang hilang-timbul bisa dihindari atau dikurangi dengan
menghindari atau mengurangi makanan berlemak.

Batu kandung empedu
Jika batu kandung empedu menyebabkan serangan nyeri berulang meskipun
telah dilakukan perubahan pola makan, maka dianjurkan untuk menjalani
pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi). Pengangkatan kandung
empedu tidak menyebabkan kekurangan zat gizi dan setelah pembedahan
tidak perlu dilakukan pembatasan makanan.

/Kolesistektomi laparoskopik mulai diperkenalkan pada tahun 1990/* dan
sekarang ini sekitar 90% kolesistektomi dilakukan secara laparoskopi.
Kandung empedu diangkat melalui selang yang dimasukkan lewat sayatan
kecil di dinding perut. Jenis pembedahan ini memiliki keuntungan sebagai
berikut:

  • Mengurangi rasa tidak nyaman pasca pembedahan.
  • Memperpendek masa perawatan di rumah sakit.
Teknik lainnya untuk menghilangkan batu kandung empedu adalah:
  • Pelarutan dengan metil-butil-eter.
  • Pemecahan dengan gelombang suara (litotripsi).
  • Pelarutan dengan terapi asam empedu menahun (asam kenodiol dan asam ursodeoksikolik).
Batu saluran empedu
batu saluran empedu bisa menyebabkan masalah yang serius, karena itu
harus dikeluarkan baik melalui pembedahan perut maupun melalui suatu
prosedur yang disebut endoscopic retrograde cholangiopancreatography
(ERCP). Pada ERCP, suatu endoskop dimasukkan melalui mulut,
kerongkongan, lambung dan ke dalam usus halus.

Zat kontras radioopak masuk ke dalam saluran empedu melalui sebuah
selang di dalam sfingter oddi. Pada sfingterotomi, otot sfingter dibuka
agak lebar sehingga batu empedu yang menyumbat saluran akan berpindah ke
usus halus. ERCP dan sfingterotomi telah berhasil dilakukan pada 90%
kasus. Kurang dari 4 dari setiap 1.000 penderita yang meninggal dan 3-7%
mengalami komplikasi, sehingga prosedur ini lebih aman dibandingkan
pembedahan perut. ERCP saja biasanya efektif dilakukan pada penderita
batu saluran empedu yang lebih tua, yang kandung empedunya telah diangkat.

Read more: http://doktersehat.com/batu-empedu-penyakit-tersembunyi/#ixzz3IicvqI8C

hubungan Liver dengan Pangkreas (limpa) dan organ lainnya

Organ Hati ( Liver )

Secara anatomi kedokteran modern Liver terletak di bawah diafragma di sebelah kanan di dalam rongga (cavum) abdominalis (jiao tengah) bahasa mudahnya hati terletak di rongga perut. Meskipun tergolong organ Zang dan penyimpan “darah YIN” namun memiliki karakter YANG, karena YANG-QI di dalam LR sangat aktif dan bergerak sangat cepat menyebar. Ada yang mengatakan hati disebut sebagai organ dengan “badan Yin dengan pemakaian Yang”.

Fungsi utama Liver

Memerintah Shu Xie

Shu-xie berarti menjaring dan kemudian memperhalus jalannya materi apapun di dalam tubuh, artinya hati memerintah Shu-xie dengan cara menjaring/mengumpulkan dan mengatur pergerakan semua jenis Qi (energy)sedemikian rupa sehingga aliran Qi ke seluruh tubuh berjalan dengan baik. Semua kegiatan fisiologi organ dan jaringan tubuh ditentukan oleh normalitas gerakan Qi. Oleh karena itu Liver berperan penting dalam mengendalikan fungsi-fungsi fisiologik Zang-fu dan jaringan tubuh lainnya. Kegiatan pengaturan Qi oleh Liver dapat dirumuskan sebagai berikut:
Mendorong sirkulasi darah Keseluruh tubuh dan pertukaran zat (metabolism) di dalam cairan tubuh. Sirkulasi darah dan metabolisme cairan tubuh bergantung kepada berputarnya fungsi Zangfu-Qi, dan semuanya ini dikendalikan oleh Liver.

Contoh dalam klinis:
bila Liver lemah dalam menjaring dan mengatur Qi, maka aktivitas Qi terhambat dan sirkulasi darah juga tersumbat, sehingga menyebabkan darah terhenti (blood statis).
Sebaliknya bila Liver dalam keadaan berlebihan (hiperaktif) dalam mengarahkan dan mengatur, maka sirkulasi darah akan berbalik dan bersama Qi menimbulkan pendarahan (haematemesis).
Bila aktivitas Qi tersumbat dan cairan tubuh juga terhambat, akan menyebabkan terjadinya odem ( bengkak isi air )
Membantu proses pencernaan

Liver juga membantu Limpa dan Lambung mencerna makanan yang masuk karena fungsi Liver yang mengarahkan dan mengatur aliran Qi akan menentukan fungsi Pangkreas/Limpa (SP ) dan Lambung ( ST ) pula. Karena itu dapat dikatakan, bahwa LR ( Liver ) juga memegang peranan penting dalam proses pencernaan karena Qi SP dan Qi ST di atur oleh LR. Di samping itu empedu yang dihasilkan di dalam LR akan ditampung didalm kantong empedu (GB), kemudian disalurkan ke dalam SI ( Usus kecil ) untuk membantu mencerna. Karena itu dikatakan bahwa LR dan GB berhubungan luar dalam.

Menurut teori Pergerakan 5 unsur ( U-Sing),
Liver memiliki hubungan membatasi (control cycle) terhadap limpa-lambung, jadi bila ada gangguan Qi-liver sangat berpengaruh ke pada Qi-limpa (pangkreas)dan Qi-lambung, maka dapat menyebabkan regang lambung (abdomen distension), nyeri lambung dan diare karena kegagalan Qi-limpa mengalir ke atas sedangkan Qi-lambung gagal mengalir ke bawah, malah ikut berbalik ke atas menyebabkan muntah, mual, cegukan, bersendawa, dan lain-lain.
Kegagalan LR mengatur sekresi dan ekresi empedu berakibat ketidak keseimbangan dengan GB ( Kandung Empedu ). Bila hal ini terjadi maka gejala timbul sebagai nyeri hipokhondria, jaundice (penyakit kuning non infeksi) dan anorexia (nafsu makan hilang).

Mengendalikan mental

LR juga mengendalikan aktivitas mental meliputi pengendalian aktivitas psikologik seperti nafsu amarah, gembira , cemas (anxiety) dan sebagainya. Aktivitas mental merupakan bagian aktivitas spiritual (sen), jadi fungsi LR erat hubungan dengan JANTUNG ( jantung ). Hubungan LR dan JANTUNG yang harmonis membuat yang bersangkutan memiliki mentalitas yang baik, penuh kebahagiaan.
Qi-LR yang menurun (berkurang) menyebabkan depresi, murung dan kurang semangat
Sebaliknya bila Qi-LR berlebih karena ada pathogen lain yang ekses menyebabkan orang mudah marah, panas hati wajah dan mata merah , kepala berat dan nyeri.
Mengatur hal-hal khusus perempuan

Menstruasi, kehamilan, persalinan dan proses-proses fisiologik khusus perempuan lainnya melibatkan fungsi LR, karena hal-hal tersebut erat hubungannya dengan kecukupan Xue (darah). Seperti telah diuraikan di atas, bahwa LR mengontrol urusan-urusan Xue, organ uterus, proses menstruasi, kehamilan dan persalinan semuanya memerlukan Qi-LR yang mampu mengalir ke organ-organ konsepsi. Penyakit gangguan menstruasi (dysmenorrheal/ nyeri waktu haid, amenorrhea/ tidak ada darah haid, dan lain-lain) merupakan tanggung jawab utama dari LR. Dalam perjalanananya meridian LR mengelilingi alat kelamin.
LR menyimpan Xue

LR merupakan organ penyimpan Xue dan mengatur volume Xue. Kecuali LR merupakan organ pensuplai Xue kepada dirinya sendiri juga mensuplai Xue Zangfu dan jaringan tubuh lainnya. Dalam kecukupan Xue-LR akan menjamin YIN-fluid memelihara organ dan jaringan tubuh., sehingga dapat mengimbangi YANG-LR. Organ LR mengatur juga volume Xue yang dibutuhkan oleh masing-masing Zangfu dan jaringan tubuh lainnya. Dalam keadaan beristirahat kebutuhan Xue Zangfu dan jaringan tubuh berkurang, maka LR akan menyimpan kelebihannya, demikian sebaliknya bila Zangfu memerlukan Xue, maka LR akan mensuplainya dari persediaan. Tergantung kepada aktivitas Zangfu dan jaringan tubuh yang lainnya, kebutuhan Xue-nya masing-masing juga berbeda-beda. Pengaturan kebutuhan Xue bagi semua aktivitas tubuh di atur oleh LR.
Kekurangan Xue dalam LR akan menimbulkan gejala-gejala pusing, vertigo, kelemahan anggota badan, darah haid yang sedikit dan berwarna cerah sampai kepada gejala amenorrhea.
Kegagalan LR sebagai organ penyimpan Xue akan menyebabkan berbagai gejala perdarahan dalam uterus.

LR memerintah tendon

Tendon adalah jaringan yang menghubungkan otot-otot dengan tulang dan atau persendian-persendian. Keluwesan pergerakan, sendi-sendi, pergelangan dan sebagainya ditentukan oleh kelenturan tendon dan cukupnya sinovial. Fungsi tendon tergantung kepada kondisi Xue-LR dalam mensuplai darah dan YIN-LR dalam melumasi tendon. Tremor pada kaki atau tangan, rasa baal pada anggota tubuh, lekas lelah (fatique), semuanya itu gejala-gejala dengan defisiensi Xue/ darah LR dan YIN-LR.
Mata adalah pintu-tubuh

Meridian LR mengalir ke atas sampai kepala dan kedua mata. Jadi, mata juga di suplai kebutuhan oleh Qi-liver dan YIN-liver. Jadi visus (daya lihat) mata ditentukan oleh kondisi kesehatan organ liver

Contoh dalam klinis : defisiensi Xue / darah -LR terlihat dengan timbulnya gejala mata kering, pandangan buram, bengkak dan nyeri mata, dan katarak.

Qi dari 5-zang dan 6-fu mengalir kedalam mata dapat pula merupakan “peta Zangfu”, sebagai berikut:
Bagian putih mata berhubungan dengan LU memerintah Qi
Bagian hitam mata berhubungan dengan LR memerintah Angin
Bagian luar dan dalam canthus mata memerintah Xue
Bagian atas dan bawah eyelids memerintah otot
Bagian pupil memerintah air

LR bermanifestasi pada kuku

Kuku jari-jari kaki maupun tangan merupakan tempat manifestasinya fungsi LR juga, karena kuku merupakan kepanjangan dari tendon. Kuku di suplai makanan oleh Xue-LR. Kuailitas kuku ditentukan oleh kualitas fungsi Xue-LR, bila Xue-LR defisien kuku menjadi lunak, rapuh, salah bentuk dan bergelombang, sedangkan kuku yang sehat adalah kokoh, mengkilap, bening kemerahan karena adanya Xue-LR yang baik.
Hubungan Radang Empedu dan Gejala Maag
Bagi sekalangan orang, gejala sakit maag dengan penyakit lain yang menyertainya, selalu dianggap sama saja. Karena memang kalau sakitnya masih seputar perut, orang akan berasumsi sakitnya sama saja. Kalau nggak maag, lambung atau pencernaan.
Tapi pernahkah berpikir di dalam perut tak cuma urusan lambung dan pencernaan? Ada usus, ada empedu dan macam-macam alat tubuh lainya. Kali ini kita akan membahahas korelasi antara kantong empedu dan gejala maag. Ini termasuk jarang dibicarakan dan dbahas.
Oke, pada prinsipnya kantong empedu adalah kantong yang dipakai untuk menampung cairan empedu yang berupa garam empedu dan lemak. Garam empedu itu dibutuhkan untuk membantu sistem pertahanan tubuh yang dikenal sebagai keseimbangan asam basa. Selain itu juga di dalam kantong empedu ada ekstrak empedu yang dipakai untuk mengemulsi lemak. Pada keadaan tertentu, akibat kesalahan makan dengan lemak yang berlebihan dan kadang disertai kuman yang masuk, maka terjadi proses pengendapan dari ekstrak lemak. Kemudian bisa menimbulkan permasalahan berupa pembentukan inti batu empedu (cholelithiasis) . Cholelithiasis ini bisa menimbulkan peradangan empedu (cholecystitis) . Sebaliknya, cholecystitis bisa menimbulkan batu empedu.
Cholecystitis memang kadang sulit diketahui dan keluhan subyektifnya memang hampir sama dengan sakit maag atau keluhan ''masuk angin'' biasa. Kecuali bila cholecystitis ini telah menimbulkan permasalahan yang spesifik, seperti kulit kuning, dan terbentuk batu empedu (cholelithiasis) yang menyumbat total di saluran empedu.
Karena hal itu akan menimbulkan rasa nggak enak di perut seperti maag disertai nyeri di ujung tulang belikat atau titik boas, kata ahli bedah laparoskopi ini. Nyeri di titik boas itu merupakan salah satu ciri khas penyakit gangguan empedu. Untuk lebih jelasnya, bisa dilakukan pemeriksaan dengan USG.
Apabila terjadi peradangan, empedu terus-menerus akan membengkak. Empedu akhirnya tidak bisa memproduksi sesuai dengan kapasitasnya yang seharusnya dan berisiko menimbulkan kebocoran empedu. Apabila peradangan cukup berat akan mengakibatkan perlengketan di beberapa tempat, terutama di liver dan usus besar. Hal itu yang paling banyak terjadi.
Kalau radang empedunya berlanjut dan meradang di dekat liver, maka akan menimbulkan nyeri di pundak (kerr). Nyeri di pundak terjadi karena ada peradangan yang melibatkan saraf di diafragma (sekat rongga badan). Itu berarti sudah ada peradangan yang melewati pada dinding kantong empedu dan ini sudah komplikasi. Nyerinya bisa kanan maupun kiri dan hilang-timbul. Makin lama rasa sakit ini semakin berat dan akhirnya nyeri menetap. Jika batu empedu cukup banyak, maka sebagian batu empedu ini bisa masuk ke saluran empedu --yang menghubungkan liver dengan usus 12 jari. Maka, sumbatan pun bisa terjadi.

Jumat, 07 November 2014

ENZIM DALAM PROSES PENCERNAAN
Sistem Pencernaan dalam tubuh manusia ibaratnya seperti akar dari sebuah pohon. Jika akar pohon ini mengalami masalah akan berakibat ke seluruh pohon. Proses pencernaan, penyerapan nutrisi, keseimbangan flora normal dalam usus, memegang peranan penting dalam menentukan sehat tidaknya sistem pencernaan seseorang dan kesehatannya secara menyeluruh.
Banyak organ tubuh kita yang telibat dalam proses pencernaan ini mulai dari mulut, esophagus (kerongkongan), lambung, usus besar, usus kecil, anus, kantong empedu, hati, pankreas. Jika salah satu dari organ pencernaan ini tidak berjalan dengan semestinya atau rusak, hal ini juga akan berakibat pada kesehatan secara keseluruhan dari organ tersebut.
Proses pencernaan pertama dimulai dari mulut, dan memiliki beberapa fungsi yang penting karena disinilah enzyme bekerja dan bisa membantu proses pencernaan selanjutnnya.

Apa sebenarnnya Enzim?
Kita mengenal protein, karbohidrat dan lemak sebagai makronutrien dan vitamin, mineral sebagai mikronutrien. Keduanya baik makro dan mikro sangat penting disediakan dalam makanan sehari hari.
Tetapi apakah enzim itu? apakah seperti vitamin dan mineral?
Tidak, enzim lah yang mengaktifkan kerja makro dan mikro nutrien dan fungsinnya sebagai katalisator seluruh aktifitas dalam metabolisme. Enzim sangat penting untuk dipahami terutama fungsi dan kerjanya.

Sebagian Enzim diproduksi oleh tubuh sendiri tetapi selebihnya harus diperoleh dari makanan, dan juga suplemen enzim.
Ada 3 golongan enzim yg dikenal:

  1. Enzim Metabolik (bekerja dengan tiap organ tubuh)
  2. Enzim Pencernaan (membantu dalam pencernaan makanan)
  3. Enzim Makanan (dalam makanan mentah dan segar dan tidak dipanaskan)
*Enzim metabolik mengatur semua kerja organ dan memperbaiki jaringan dalam tubuh dan melawan penyakit. Ratusan enzim metabolik diperlukan untuk hal ini..
*Enzm pencernaan memiliki 3 tugas:
  1. Protease , enzim yg mencerna protein
  2. Amilase , enzim yg mencerna karbohidrat
  3. Lipase, enzim yg mencerna lemak.
*‘Enzim Makanan’ selayaknya membantu proses pencernaan sehingga tubuh tidak sepenuhnnya tegantung dari’ Enzim Pencernaam’ semata mata dan Enzim Metabolik’ bisa melakukan fungsinya tanpa beban ekstra kerja lagi.
Enzim makanan didapatkan dari makanan yang tidak atau minimal proses (dalam keadaan mentah) karena banyak mengandung enzim yang diperlukan tubuh kita. Disarankan utk makan buah buahan yg banyak juga sayur sayuran mentah (salad) atau ”light steam”.
Gaya hidup perkotaan yang memberikan pilihan cepat saji dan “ fast food style” seringkali sudah mematikan semua nutrisi yang penting dan sudah tidak ada lagi enzyme didalam nnya. Sering sekali banyak orang berpikir bahwa didalam makanan sayur mayur yang tersedia di meja makan sudah cukup untuk asupan enzyme ,vitamin dan mineral, tanpa mereka sadari sayur yang disajikan sudah tidak ada “living” enzyme ” .Pemanasan merusak juga mematikan semua “living enzyme dan nutrisi “ yang diperlukan tubuh
Salah satu rekomendasi apabila kita masih sering menkonsumsi makanan cepat saji adalah menkonsumsi supplement enzyme pencernaan.